Sabtu, 06 Maret 2021

Laporan Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri Dan Jamur

 

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN JAMUR”

 

 

DISUSUN OLEH :

  Nama : Dwi Wahyuni

                                NPM :F0I020072

                               Kelas : 1B

Nama Dosen : Suci Rahmawati, S.Farm, Apt., M.Farm

 

 

 

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PRODI D3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2021/2022



A.    TUJUAN

  Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah :

-     Memahami alat-alat yang digunakan dalam  praktikum sterilisasi dan pembuatan medium                pertumbuhan bakteri

-    Memahami pembuatan dan larutan pengencer

-     Memahami cara sterilisasi terhadap alat, media dan larutan pengencer.


B.   LANDASAN TEORI

    Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untukmenumbuhkan mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme, medium dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, danperhitungan jumlah mikroorganisme. (Anna Rakhmawati , 2012). Mediaberdasarkan sifat terbagi menjadi 3 yaitu media padat, media semi padat semicair, media cair. Media berdasarkan susunannya terdiri atas media sintesis,semi sintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan tujuan yaitu media selektifatau penghambat dan media diperkaya. Jenis Media yang sering digunakan,yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato
Dextrose Agar),Salmonella Shigella (SS) Agar, Eosin Methylene Blue Agar(EMBA).
   Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahandasar adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara NutrientAgar dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan NutrientBroth berbentuk cair. PDA adalah medium umum pertumbuhan yangdigunakan dalam mikrobiologi, yang terbuat dari kentang(Potato infusion) dan dekstrosa. Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semisintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis(dextrose dan agar). Berdasarkan kegunaanya media NA (Nutrient Agar) termasuk kedalam jenis media umum, karena media ini merupakan mediayang paling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri.Bedasarkan bentuknya media ini berbentuk padat, karena mengandung agarsebagai bahan pemadatnya. Media padat biasanya digunakan untukmengamati penampilan atau morfologi koloni bakteri (Munandar, 2016:84).
    Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiridari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan olehmikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkannutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untukmenyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukandengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasikomposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagaipelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsisebagai pemadat media (Suhardi, 2008). Media biakan yang mampumendukung optimalisasi pertumbuhan milroorganisme harus dapat memenuhipersyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik,sumber energy (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itudapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawakompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).   
    Mahluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata telanjang,tetapi ada juga mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan teknik dan peralatan khusus. Mikroorganisme (jasad renik) merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi,dkk,2003). Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia.
    Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
    Nutrien dan vitamin dalam media pertumbuhan berfungsi untuk membentuk substansi yang mengaktivasi enzim pada media. Kebutuhan akan nutrien dan vitamin berbeda-beda pada masing-masing mikroorganisme. Mikroorganisme memperlihatkan gejala yang berlainan dalam pola pengambilan nutrisi, meskipun semua mikroorganisme membutuhkan vitamin dalam proses metabolismenya, namun beberapa jenis mikroorganisme mampu mensintesis kebutuhan vitaminnya sendiri dari senyawa-senyawa lain di dalam medium (Hadioetomo, 1986).
   Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba. Media pertumbuhan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Pembuatan media ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Soeryowinoto, 1985).
   Media berfungsi untuk tempat tumbuhnyamikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media itu sendiri (Fuad, 2011).
    Media juga berperan sebagai wadah atau tempat zat hara yang digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme,  dan pergerakan. Umumnya, media pertumbuhan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Variasi dalam tipe nutrisi, diimbangi oleh tersedianya berbagai macam media yang banyak macamnya untuk kultivasinya, oleh sebab itu dalam laporan ini akan membahas lebih lanjut kebutuhan dasar mikroorganisme, macam-macam media pertumbuhan, dan prosedur umum pembuatan media pertumbuhan guna menunjang kegiatan pembelajaran mikrobiologi.
   Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi  komposisi media pertumbuhannya (Hidayat dkk: 2006). Menurut Unus Surawiria (1986) media adalah susunan bahan baik bahn alami (seperti tauge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.
     Medium penumbuhan merupakan substrat yang kaya akan nutrien yang selanjutnya digunakan untuk membiakkan mikrobia. Nutrient dapat diartikan sebagai bahan-bahan organik dan atau bahan anorganik yang berfungsi sebagai sumber energi atau penerima elektron bagi organisme (Suriawiria:1986).
      Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media
diperlukan persyaratan tertentu yakni bahwa:
a.Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
b.Media harus memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai  dengan kebutuhan mikroba
c.Media harus dalam keadaan steril.
     Fungsi-fungsi medium adalah sebagai berikut :
1.Media basal dapat mendukung pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa syarat nutrisi
2.Media penghambat merupakan medium yang memuat unsur pokok tertentu yang menghambat pertumbuhan dari jenis mikroorganisme tertentu.
3.Medium pemeliharaan digunakan untuk pertumbuhan awal dan penyimpanan
 selanjutnya, mempersiapkan kultur organisme yang disimpan baik pada suhu ruang atau suhu dingin (Singleton, dkk, 2001). 


C.    ALAT DAN BAHAN

 ALAT

-          Erlenmeyer

-          Timbangan Digital

-          Aluminium Foil

-          Kertas Tabel

-          Perkamen

-          Spatel

-          Hot Plate

 BAHAN

-          Nutrient Agar (NA)

-          Potato Dextrose Agar (DPA)

-          Aquades


D.    PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja pada saat praktikum media adalah sebagai berikut :
-          Timbang media sesuai dengan petunjuk untuk melarutkan jumlah media yang harus dilarutkan      masukkan ke dalam Erlenmeyer yang telah diisi aquades yang disesuaikan dengan petunjuk.
-          Didihkan dan homogenkan media dengan menggunakan hot plate dan stirrer.
-          Kemudian sterilkan dengan autoklaf pada suhu 121’C selama 15 menit.
-    Media yang sudah steril dibiarkan hingga hangat, kemudian dituang kedalam cawan petri atau  tabung reaksi yang sudah steril. 

E.    HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Gambar

Keterangan






 









NA sebelum diletakan di atas hot plate untuk dipanaskan.

 

 

 

 

 

 


PDA sebelum diletakkan di atas hot plateuntuk dipanaskan.








Lalu Na dan PDA diletakan di atas hot plate untuk di panaskan selama 10-15 menit atau sampai mendidih lalu angkat dan dinginkan. 

 

 

 

 

 

Setelah dingin masukkan ke dalam kulkas  

 

 

 

 


PEMBAHASAN

    Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkanmikroorganisme di atas atau di dalamnya, medium tersebut harus memenuhisyarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung semua zat hara yangmudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan,agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan. Percobaan kali iniyaitu pembuatan medium NA instant, NA manual, NB instant dan PDAinstant.

   NA (nutrient agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA (nutrient agar),dimana dalam pembuatan NA instant terlebih dahulu dengan cara menimbangbahan yang sudah tersedia dan diproduksi secara paten kedalam neraca analitik sesuai dengan jumlah yang diperlukan kemudian memasukkan bahan kedalam erlenmeyer 250 ml, dimana bahan tersebut adalah aquades 150 ml,NA 4,2 gram menggunakan microwave dan sesekali diaduk, tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NAdan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna darikeruh menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogen.

   Sama halnya dengan pembuatan NA manual, yaitu dengan menimbang bahannya tersendiri, yaitu iodium chloride, yeast, peptone dan agar danterakhir ditambahkan aquadest. Lalu dibuat media miring dan tegak yangselanjutnya akan diautoklaf. NB ( Natrium Brost) pun sama, yang digunakanpada praktikum kali ini menggunakan yang instant, dimana sudah ada dalam bentuk sediaan yang sudah dibuat oleh pabrik. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisikertas aluminium diluarnya.

   PDA (Potato Dextrose Agar ) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur. Pembuatan medium pada percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Dextrose Agar ) instant dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara memasukkan 9,75 gram PDA instant lalu 250 ml aquades, kemudian dipanaskan menggunakan microwave dan sesekali diaduk, diikutioleh pengadukan dengan tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini untuk menghomogenkan PDA dengan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning tua. Setelah itu dimasukkan kedalam autoklaf tetapi sebelum dimasukkan mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas dan kemudian dibungkus dengan kertas, hal ini bertujuan agar meminimalkan kontaminasi.

   Jika terjadi kesalahan, faktor yang menyebabkan kesalahan pada praktikum ini ialah saat menuangkan ekstrak tidak hati-hati akan menyebabkan ekstrak tumpah, tidak tepat saat menimbang komposisi media akan menyebabkan tidak homogennya media yang dibuat.

   Autoklaf menggunakan suhu dan tekanan tinggi sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara panas biasa. Autoklaf memiliki kelebihan yaitu alat perebus yang bertekanantinggi. (Permatasari,et all, 2013).

    Alat ini sering digunakan dalam teknikpensterilan karena tingkat koefisien dan sifat alat yang tidak merusak kandungan dalam media pertumbuhan yang dipakai yaitu NA, NB,PDA.Sterilisasi yang dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi,yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme. Sterilisasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah secara fisika yaitu menggunakan panas, dimana panas yang digunakan adalah bersama uap air yang biasanya disebut sterilisasi basah.

    Pada praktikum perlu dilakukan sterilisasi sebelum menggunakan alat dan bahan. Peralatan seperti lumpang dan alu, cawan petri, media, tabungreaksi, alat yang digunakan dalam penanaman bakteri terlebih dahuludisterilisasikan menggunakan autoklaf. Cara sterilisasi yang tepat tergantungpada jenis dan sifat bahan yang disterilkan dan yang kita praktikumkan kaliini adalah metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (autoklaf). Benda yang akan disuci hamakan diletakkan di atas lempengan saringan dan tidak lagsung mengenai air di bawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih (diperkirakan pada suhu 100˚C) pada tekanan15 lb temperatur121˚C.


F.         KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Dalam praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa
  1.Peralatan dan bahan dalam praktikum sterilisasi dan pembuatan medium pertumbuhan bakteri. Erlenmeyer 100 ml, 250 ml, gelas ukur 100 ml,timbangan, kertas timbang, hotplate / microwave, spatula, tabung reaksi, cawan petri, labu ukur, aluminium foil, kapas berlemak, tali, kertas label, gunting, lap tangan. timbangan listrik. Lalu untuk bahan: media biakan padat Nutrient Agar,PDA= potato dextro agar, nacl atau lainnya), media biakan broth (sukrosabroth atau lainnya), akuades , aluminium foil, kapas, kain kassa
  2.Metode sterilisasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan autoklaf untuk menghilangkan mikroorganisme pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum selanjutnya
  3.Media NA instant dan manual, NB instant dan PDA dibuat berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan aturannya. Media NA berfungsi sebagai penumbuhan bakteri/mikroba dalam bentuk padat, media NB berfungsi sebagai penumbuhan bakteri/mikroba dalam bentuk cair sedangkan media PDA berfungsi untuk menumbuhan jamur
 
 
SARAN
  Diharapkan semua praktikan dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA
-          R, Anna. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme. Pelatihan Laboratorium Guru SMA Kab. Purworejo
-          Fauzi, Hikmah . 2013.“Sterilisasi dan Macam-macamnya”. Lembaga Sumber Daya Informasi,                IPB, Bogor.
-          Munandar,K. 2016.Pengenalan Laboratorium IPA-BIOLOGI Sekolah. Bandung: Refika Aditama.
-           Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan. Vol 8. No.1.
-          Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo 2015.  Biosafety: Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit . PT.Multazam Mitra Prima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

identifikasi gugus fenol pada paracetamol

  “IDENTIFIKASI GUGUS FENOL PADA   PARACETAMOL”                                                                       DISUSUN OLEH...