KIMIA ORGANIK
“UJI KARAKTERISRIK SENYAWA KELOMPOK NITROGEN”
DISUSUN
OLEH :
Nama : Dwi Wahyuni
NPM :F0I020072
Kelas : 1B
Nama Dosen : Suci Rahmawati,
S.Farm, Apt., M.Farm
LABORATORIUM
KIMIA ORGANIK
PRODI
D3 FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
I. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum
percobaan karakteristik senyawa kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) ini
yaitu,
1. Praktikum
ini bertujuan untuk mempelajari dan memperkenalkan salah satu metode
identifikasi senyawa berdasarkan perbedaan gugus fungsi
2. Untuk member pemahaman identifikasi secara kimia senyawa golongan amina, amida dan nitro
II. Landasan
Teori
Ilmu
kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan senyawa.
Keragaman struktur senyawa organik dapat lebih disederhanakan melalui
pengenalan gugus fungsi oleh senyawa yang bersangkutan. Kelompok senyawa
organik yang cukup banyak jenisnya adalah senyawa-senyawa nitrogen antara lain
amina, amida, dan nitrogen. Perbedaan gugus fungsi dari golongan tersebut
memberikan respon berbeda terhadap tes kimia tertentu. Keberadaan senyawa yang
memiliki gugus fungsi amina dapat di identifikasi dengan uji CuSO4, amida
dengan uji kelahiran dalam air, hidrolisis dengan alkali dan hidrolisis dengan
asam selanjutnya Keberadaan gugus nitrogen dapat diketahui dengan tes
merah putih biru.
Gugus
fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang melekat pada suatu senyawa dan
berperan memberikan sifat yang khas pada senyawa. Semua senyawa organik yang
mempunyai gugus fungsi fungsional yang sama akan ditempatkan pada deret homolog
yang sama. Berdasarkan gugus fungsi, dapat dibuat klasifikasi senyawa organik
yang memudahkan kimia organik untuk dipelajari (akhmad, 2013)
Tes
karakteristik senyawa kimia untuk mendeteksi senyawa-senyawa ini jarang
dilakukan. Biasanya dilakukan dengan penentuan gugus fungsional dengan
menggunakan spektroskopi inframerah, analisis unsur dan tes kelarutan. Tes
reaksi yang dapat dilakukan untuk menunjukkan adanya gugus fungsi tersebut
salah satunya adalah tes CuSO4 atau dikenal dengan tes biuret. Tes ini dipakai
untuk menunjukkan adanya amina yang larut dalam air dan mempunyai berat molekul
rendah. Hasil tes ini positif bila terbentuk warna biru atau hijau kebiruan
(Anwar, 1994)
Nitrogen
adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lamang N dan nomor
atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan
merupakan gas diatomonik bukan logam stabil, sangat sulit bereaksi denga unsur
atau senyawa lainnya. dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak
aktif bereaksi dengan unsur lainnya. nitrogen adalah 78,08% dari atmosfer bumi
dan dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas terbentuk banyak senyawa penting
seperti asam amino, amoniak, asam nitrat dan sianida (Vigel, 1985)
Amina
dapat dianggap sebagai turunan dengan mengganti satu, dua atau tiga nitrogen
dari ammonia dengan organic. Seperti ammonia bersifat basa. Pada kenyataannya
ammonia adlah jenis basa organic penting diatom. Amina digolongkan menjadi
amina primer, amina sekunder dan amina tersier tergantung apakah satu, dua atau
tiga gugus organic yang melekat pada nitrogen. Gugus R pada struktur ini dapat
berupa alkil dan kedua gugus tersebut dapat berbeda atau satu sama lain. Sama
halnya dengan ammonia, ammonia membentuk larutan basa (alkali) dengan air.
Amina juga dapat bereaksi dengan asam kuat membentuk garam alkalamonium (Hart,
1983)
Amida
adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus –OH diganti dengan –NH2 atau
amoniak, dimana 1H diganti dengan asil. Sifat fisika dari amina berupa zat
padat kecuali formamida yang berbentuk cair, tak berwarna, suku-suku yag rendah
larut dalam air, bereaksi kira-kira netral. Struktur amida : R-CONH2. Amida
diperoleh melalui reaksi asam karboksilat dengan amoniak, garam amoniumamida
dipanaskan dan reaksi anhidrid asam dengan ammonia. Dalam aplikasinya amida
banyak ditemukan sebagai formamida berbentuk cair sebagai pelarut, untuk
identifikasi asam yang berbentuk cair serta sintesis nilon (Riawan, 1990)
Alat :
1. Bunsen
2. Kaki tiga
3. Enam buah tabung reaksi
4. Beaker glass
5. Gelas ukur (5ml)
6. Spatel
7. Pipet tetes
Bahan :
1. Urea
2. Kapur barus
3. Kertas lakmus/kertas ph
4. H2SO4
5. NaOH
6. NaNO3
7. Aquadest
Langkah Kerja I
1. Masukkan urea (1ml) kedalam gelas ukur
2. Masukan aquadest (5ml) ke dalam gelas ukur.
3. Campurkan aquadest dengan urea.
4. Lalu aduk campuran aquadest dan urea, lalu amati reaksinya.
Langkah Kerja II
1. Masukan urea (1ml) kedalam gelas ukur
2. Pindahkan urea (1ml) ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan NaOH setetes demi setetes hingga terjadi reaksi, lalu diaduk dan amati reaksi yang terjadi.
4. Lakukan uji pH untuk mengetahui larutan tersebut (asam/basa)
Langkah Kerja III
1. Masukkan urea (1ml) ke dalam gelas ukur
2. Pindahkan urea (1ml) ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan H2SO4 setetes demi setetes hingga terjadi reaksi, lalu diaduk.
4. Panaskan diatas hot plate, sampai ber-uap lalu angkat, uji bau pada larutan
5. Lakukan uji pH untuk mengetahui pH larutan tersebut (asam/basa)
Langkah kerja IV
1. Masukan urea (1ml) kedalam gelas ukur pindahkan urea (1ml) ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan NaOH (4ml) tunggu selama 2 menit
3. Tambahkan 1 ml NaNO3
4. Tambahkan H2S04 1 ml lalu aduk
5. Amati reaksi yang terjadi
Langkah Kerja V
1. Ukur kapur barus sebanyak 1 ml
2. Ukur aquadest sebanyak 5 ml
3. Masukkan 2 larutan tersebut kedalam tabung reaksi lalu aduk
4. Amati reaksi nya
Langkah Kerja VI
1. Ukur kapur barus 1 ml
2. Masukan ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan NaOH tetes demi tetes
4. Amati reaksi yang terjadi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No |
Keterangan |
Hasil |
1. |
Urea + Aquadest |
Larut |
2. |
Urea + NaOH |
Larut (pH = 13) (basa) |
3. |
Urea + H2SO4 + dipanaskan |
Tidak berbau (pH = 5) |
4. |
Urea + NaOH + NaNO3 + H2SO4 |
Terdapat endapan |
5. |
Kapur barus + Aquadest |
Larut |
6. |
Kapur barus + NaOH |
Larut |
Pembahasan
Nitrogen
memiliki banyak jenis diantaranya yaitu ammonia karboksilat yang dapat dapat
menguji nitrogen pada amina. Pada percobaan sampel pertama urea ditambakan
aquadest menghasilkan larut. Pada sampel kedua urea ditambahkan NaOH hingga
terjadi reaksi atau beberapa tetes menghasilkan hasil yang larut dengan tes pH
yang menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat basa yaitu dengan Ph 13. Pada
percobaan ke tiga urea ditambahkan H2SO4 lalu dipanaskan hingga terjadi
penambahan. Ternyata pada sampel tersebut tidak memiliki bau.
Saat diuji pH-nya ternyata larutan tersebut bersifat asam yaitu dengan pH 5. Pada sampel ke empat dilakukan dengan sampel urea ditambahkan NaOH dan didiamkan selama 2 menit. Lalu ditambahkan dengan NaNO3 sebanyak 1 ml dan H2SO4 1 ml hasil yang didapatkan berupa terdapat endapan pada sampel tersebut. Pada sampel kelima di uji sampel kapur barus ditambahkan aquades hasil yang didapat dari sampel bahwa sampel tersebut larut. Selanjutnnya pada sampel ke enam diuji kapur barus da ditambahkan NaOH pada hasilnya sampel tersebut larut.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Nitrogen
adalah salah satu senyawa yang melimpah dari alam yang berbentuk gas. Nitrogen
memiliki banyak jenis diantaranya yaitu ammonia dan karboksilat. untuk menguji
adanya nitrogen dilakukan uji karakteristik terhadap amina
6.2
Saran
Saat
melaukan praktikum, para praktikan harus mengikuti arahan dari dosen ataupun
asisten laboratorium agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian alat-alat
laboratorium. Praktikan harus memeriksa terlebih dahulu alat-alat yang akan
digunakan untuk praktikum agar pada saat akan digunakan alat-alat tersebut
dapat berfungsi secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hart,
H, 1983, kimia organic. Jakarta : Erlangga
Hart
Harrold. 1990. Kimia organic, edisi keenam,. Jakarta : Erlangga
Anwar.
1994. Kimia organic, Jakarta : Erlangga
Vogel.
1985, analisis anorganik kualitatif kalman, Jakarta : Media Pustaka
Riawan,
Drs. 1990. Kimia organic. Jakarta : Binarupa Aksara
Oxtoby,
D.W. 2001. Kimia modern. Erlangga. jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar