LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
“UJI PROTEIN PADA TAHU DAN PUTIH
TELUR”
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
DWI WAHYUNI
NPM :
F0I020072
Kelas :
1B
Nama Dosen : Apt., Suci Rahmawati, M.Farm
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
PRODI D3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
I.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kelarutan protein dalam air, senyawa
asam, senyawa basa, dan garam.
II.
LANDASAN TEORI
Beberapa
protein merupakan komponen utama dari jaringan struktur (otot, kulit, kuku,
rambut). Protein lain mengangkut molekul dari satu bagian ke bagian lain dalam
makhluk hidup. Masih ada lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak
reaksi biologis yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah
larut dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada percobaan
kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan garam-garam organik atau
anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat protein, misalnya struktur dan
kelarutannya.
Protein
memiliki umumnya larut jika dilarutkan di dalam air, garam, asam, basa, dan
pelarut-pelarut organik seperti etanol, kloroform, dan eter. Protein dapat
mengalami denaturasi yaitu perubahan dan perusakan yang terjadi pada struktur
protein dan dapat mengalami koagulasi yaitu penggumpalan yang terjadi pada
molekul protein yang biasanya diawali dengan terjadinya denaturasi.
Protein
adalah biopolymer yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu
dengan yang lainnya lewat ikatan amida (peptida). Asam amino mempunyai dua
gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil yang terikat pada atom
karbon yang sama. Atom karbon yang mengikat gugus amino adalah atom karbon α
terhadap karboksil, karenanya dapat disebut asam α amino karboksilat. Rumus
umum asam amino ditunjukkan sebagai berikut, (Tim Dosen Kimia Dasar. 2005)
Protein
merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebgai zat
pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung
unsur C, H, O, N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul
protein mengandung pula fosfor dan garam dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi dan tembaga.Sebagai zat pembangun protein merupakan
bahan pembentuk jaringan.
jaringan
baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan proses pembentukan
jaringan terjadi secara besarbesaran, pada masa kehamilan proteinlah yang membentuk
jaringan janin dan embrio. Protein juga mengganti jaringan tubuh yang rusak dan
perlu dirombak. Fungsi utama protein bagi tubuh ialah untuk membentuk jaringan
baru dan mempertahankan jaringan yang lama.
Struktur
asam amino di alam kebanyakan merupakan struktur asam amino alfa, yaitu asam
amino organik (alfa COOH) atau gugus karboksil yang mengandung gugus amino
(-NH2) dan atom H yang diikatkan pada karbon alfa. Struktur ini dalam larutan
pH fisiologis berada dalam keadaan dipolar atau disebut zwitterion akibat gugus
COOH terdeprotonisasi dan bermuatan negatif serat gugus –NH2 dipolar
terprotonisasi dan bermuatan positif
Ditinjau
dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu golongan
protein sederhana dan golongan gabungan. Yang dimaksud dengan protein sederhana
ialah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino, sedangkan
protein gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dalam gugus bukan
protein. Gugus ini disebut prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, atau
asam nukleat.
Yang
dimaksud dengan protein gabungan ialah protein yang berikatan dengan senyawa
yang bukan protein. Gugus bukan protein ini disebut gugus prostetik. Ada
beberapa jenis protein gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein, dan nucleoprotein.
Protein adalah zat yang dibentuk oleh sel-sel yang hidup. Lebih dari separuh
zah-zat yang berbentuk padat didalam jaringan-jaringan manusia dan hewan
mamalia terdiri atas protein. Protein mempunyai peranan yang penting karena
protein bertanggung jawab untuk menggerakkan otot-otot, protein hemoglobin
mempunyai peranan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan ke seluruh
tubuh, sehingga protein sangat penting untuk masing-masing individu.
Protein
kebanyakan merupakan senyawa yang amorph, tak berwarna, dimana ia tak mempunyai
titik cair atau titik didih yang tertentu. Protein tidak larut di dalam
cairan-cairan organik. Bila dilarutkan dalam air akan memberikan larutan
koloidal. Protein diendapkan atau mengalami “salted out” dari larutannya bila
ditambah dengan garam-garam anorganik (Na2SO4, NaCl) dan juga dengan
menggunakan pelarut-pelarut organik yang larut dalam dalam air (alkohol,
aseton), pengendapan in bersifat dapat balik.
Protein
juga merupakan polimer dengan asam-asam amino sebagai monomer. Dua asam amino
berikatan melalui ikatan peptide dengan melepas satu molekul air. Protein
merupakan polipeptida yang pada bagian tengah adalah rantai panjang dengan
salah satu ujungnya adalah gugugs karboksilat dan ujung yang lain adalah gugus
amina.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
Ø Beaker
glass
Ø Pipet
tetes
Ø Tabung
reaksi
Ø Rak
tabung reaksi
Ø Kertas
label
Ø Penjepit
tabung reaksi
Ø Timbangan
Ø Lumping
dan alu
Ø Gelar
ukur
Ø Serbet
Bahan:
Ø Tahu
putih
Ø Putih
telur
Ø Etanol
Ø Aquadest
Ø H2SO4
Ø HCl
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
·
Pada sampel Tahu
1. Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang
tahu seberat 2 gram
3. Gerus
dalam lumpang tambahkan aquadest secukupnya sampai halus.
4. Masukkan
ke dalam beaker glass larutkan dengan aquadest 12 ml bagi menjadi 3 ml dalam 4
tabung reaksi kemudian beri label pada masing-masing tabung reaksi.
5. Kemudian
masukkan aquadest sebanyak 3 tetes ke tabung 1
6. Masukkan
3 tetes H2SO4 ke dalam tabung 2
7. Masukkan
3 tetes etanol ke dalam tabung ke 3
8. Masukkan
3 tetes HCl ke dalam tabung ke 4
9. Kemudian
amati perubahannya
·
Pada sampel putih telur
1. Ukur
putih telur sebanyak 12 ml bagi ke dalam 4 tabung reaksi masing-masing 3 ml.
2. Kemudian
masukkan aquadest sebanyak 3 tetes ke dalam tabung 1 kemudian beri label.
3. Masukkan
3 tetes etanol ke dalam tabung ke-2, beri label.
4. Masukkan
HCl sebanyak 3 tetes ke dalam tabung ke-3 beri label.
5. Masukkan
H2SO4 sebanyak 3 tetes ke dalam tabung ke-4 lalu beri label.
6. Kemudian
amati perubahan yang terjadi dan dicatat.
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
·
Tabel Hasil Pengamatan Pada Sampel Tahu
Putih
NO |
Perlakuan |
Hasil |
1 |
Tahu
+ aquadest |
Mengendap |
2 |
Tahu
+ H2SO4 |
Mengendap |
3 |
Tahu
+ HCl |
Mengendap |
4 |
Tahu
+ Etanol |
Keruh |
·
Tabel Hasil Pengamatan Pada Sampel Putih
Telur
NO |
Perlakuan |
Hasil |
1 |
Putih
telut + aquadest |
Tercampur/
larut |
2 |
Putih
telur + H2SO4 |
Keruh |
3 |
Putih
telur+ HCl |
Bening |
4 |
Putih
telur + Etanol |
Adanya
gumpalan |
5.2 Pembahasan
Pengujian kelarutan
protein dilakukan dengan menggunakan putih telur dan tahu putih sebagai materi
uji. Pada pengujian kelarutan protein , putih telur dan tahu putih dapat dilihat larut atau tidak suatu protein
dalam larutan uji.
Untuk uji yang pertama
yaitu tahu putih yang direaksikan dengan aquadest yang mana berdasarkan hasil
pengamatan tahu tersebut mengendap atau dengan kata lain tahu tersebut tidak
larut dalam air. Selanjutnya direaksikan tahu dengan H2SO4 didapatkan hasil
bahwa terdapat endapan atau mengendap. Selanjutnya direaksikan tahu dengan HCl
didapatkan hasil pengamatam bahwa terdapat endapan atau mengendap. Terakhir
direaksikan tahu dengan etanol dan didapati larutannya berubah keruh dan ada
endapan.
Uji selanjutnya yaitu
putih telur dengan larutan uji yang sama yaitu aquadest, H2SO4, HCl, dan
etanol. Yang mana didapatkan hasil pengamatan yaitu Ketika putih telur
direaksikan dengan aquadest yaitu larutan tersebut larut atau tercampur.
Selanjutnya direaksikan putih telur dengan larutan H2SO4 didapatkan hasil yaitu
larutannya keruh dan sampel putih telur direaksikan dengan HCl didaptkan hasil
pengamatan berupa larutan bening denga nada endapan Hal ini disebabkan karena terjadinya
denaturasi saat direaksikan dengan HCl yang bersifat asam, sehingga penambahan
asam akan menggantikan beberapa molekul air di sekitar daerah
hidrofob dari permukaan protein yang berasosiasi dengan protein sehingga
menurunkan konsentrasi air dalam larutan. Hal ini sesuai dengan Tengguna (2012)
yaitu, protein dapat mengalami denaturasi saat direaksikan dengan asam
anorganik kuat.
Untuk larutan putih telur dengan ditambahkan
etanol didapati adanya gumpalan. Ini
dikarenakan gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air melalui
pembentukan ikatan hidrogen dibandingkan dengan molekul protein sehingga
kelarutan protein dalam air berkurang. Hal ini sesuai
dengan Anonim (2011) bahwa pengendapan terjadi karena pengikatan
oleh ovalbumin sehingga terjadi endapan.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :Cara pengujian kelarutan protein dilakukan dengan
mereaksikan dengan aquadest, H2SO4, HCl, dan etanol.
6.2 Saran
Pada
saat melakukan praktikum kita harus mengutamakan keselamatan kerja. Serta kita
harus hati-hati dan teliti dalam menggunakan alat-alat di laboratorium. Selain
itu, kita juga harus mematuhi aturan yang ada untuk tetap menjaga kekondusifan
ruangan praktikum agar proses praktikum dapat berjalan dengan lancar dan
nyaman.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2015. ”Penuntun Praktikum Kimia Organik”. Universitas Muslim
Indonesia : Makassar.
Ditjen
POM. 1979. ”Farmakope Indonesia Edisi III”. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Hamid, Abdul Toha. 2001.
”Biokimia Metebolisme Molekul”. Alfabeta : Bandung.
Poedjiaji, Anna. 1994.
“Dasar-Dasar Biokimia”. Universitas Indonesia, Jakarta
Winarno. F.G. 2004. “Kimia
Pangan dan Gizi“. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar