KIMIA ORGANIK
"UJI KARBOHIDRAT"
DISUSUN
OLEH :
Nama : Dwi Wahyuni
NPM :F0I020072
Kelas : 1B
Nama Dosen : Suci Rahmawati,
S.Farm, Apt., M.Farm
LABORATORIUM
KIMIA ORGANIK
PRODI
D3 FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
AKADEMIK 2021/2022
I. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum uji
karbohidrat ini yaitu,
1. Praktikum
ini bertujuan untuk mengidentifikasikan sifat-sifat umum berbagai jenis
karbohidrat berdasarkan fulfural
2. Mengidentifikasikan
berbagai jenis karbohidrat berdasarkan sifat pereduksinya dan mengidentifikasi
jenis polisakarida berdasarkan perubahan warna iodine yag terikat pada molekul
polisakarida sebelum dan setelah terhidrolisis,
II. Landasan
Teori
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis. Dimana karbohidrat
merupakan sumber kalori utama bagi manusia selain protein dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus
empiris (CH2O)n ini juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya
rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya pemecahan-pemecahan
protein tubuh yang berlebihan,
kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan
protein.
Pada umunya karbohidrat dikelompokkan menjadi 3 bagian, monosakarida,disakarida dan polisakarida.
Monosakarida, molekulnya terdiri dari 5 atau 6 atomC. Disakarida, merupakan polimer dari 2 –10
monosakarida. Polisakarida, merupakan
polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida Di alam, karbohidrat dibentuk dari reaksi CO dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil. Sebagian besar bahan-bahan
nabati yang merupakan sumber karbohidrat diperoleh dari serelia,umbi-umbian, dan batang tanaman misalnya sagu.
Sumber karbohidrat yang merupakan
bahan makanan pokok di berbagai daerah di Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beras dan jagung, Amilum atau
pati, selulosa, glikogen, gulaatau
sukrosa dan glukosa juga
merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. Penjelasan tersebut dianggap penting
untuk dilakukannya praktikum
mengenai penetapan karbohidrat dengan metode ujiiodin dan beneditch.
Karbohidrat
atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari
atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat tiga golongan utama
karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau
keton. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida terdiri dari rantai
panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida (Umar, 2008).
Karbohidrat bersama seyawa lemak dan
protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan
bahan makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan
hewan. Selain itu karbohiidrat juga menjadi komponen stuktur penting
pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektim,
derta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat
yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh mengalami perubahan
atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain yaitu Glukosa yang
terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis
dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan selanjutnya glukosa yang
terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian lain, misalnya pada
buah, dan umbi-umbian.
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara
sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah
karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian
diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau
CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
Dalam karbohidrat dikenal beberapa
pengujian untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut.
Salah satu test yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah
test Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa
larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan
untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif
akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol
dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak
sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan
turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk membentuk produk
berwarna (Pranata, 2004).
Uji Iodine digunakan untuk
memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya
ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan
diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin.
Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian dipanaskan, warna yang
dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan menghilang. Dan sewaktu
didinginkan warna biru akan muncul kembali (Monruw, 2010).
Uji Benedict bertujuan untuk
mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu larutan dengan indikator yaitu
adanya perubahan warna khususnya menjadi merah bata. Benedict reagen digunakan
untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan.
Monosakarida yang bersifat redutor, dengan diteteskannya reagean akan
menimbulkan endapanmerah bata. Selain menguji adanya gula pereduksi, juga
berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka
semakin gelap warna endapan (Wahyudi, 2005).
III. Alat
dan Bahan
Alat
:
1. Rak
tabung reaksi (1 buah)
2. Tabung
reaksi (6 buah)
3. Plat
tetes (1 buah)
4. Pipet
tetes (6 buah)
5. Hot
plate
6. Beaker
glass
7. penjepit
Bahan
:
1. tepung
terigu
2. tepung
kanji
3. tepung
beras
4. mangga
5. gom
arab
6. glukosa
7. laktosa
8. larutan
iodium
9. benedict
10. fheling
A dan fheling B
IV. Prosedur
Kerja
Uji
Iodium
1. Pada
plat tetes diteteskan karbohidrat yang akan diuji, masing-masing sebanyak 2
tetes.
2. Larutkan
karbohidrat yang akan di uji di tetesi 2 tetes larutan iodium
3. Perubahan
warna pada larutan di atas (larutan karbohidrat) dibandingkan dengan larutan
iodium sendiri.
Uji
Benedict
1. 2
ml benedict dituangkan ke dalam tabung reaksi
2. Kemudian
7 tetes karbohidrat diteteskan pada masing-masing tabung reaksi.
3. Larutan
didihkan selama 5 menit
4. Amati
warna dan endapan pada larutan yang sudah didihkan
Uji
fheling A dan fheling B
1. Teteskan
karbohidrat sebanyak 2 tetes ke dalam plat tetes.
2. Tiap-tiap
larutan ditetesi fheling A dan untuk uji fheling B juga sama
3. Kemudian,
amati perubahan warna pada larutan karbohidrat bandingkan dengan fheling A dan
juga fheling itu sendiri
V.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Iodium
Iodium
= kuning keruh
NO
|
Keterangan
|
hasil
|
1.
|
Tepung terigu 2 tetes + iodium 2
tetes
|
Ungu muda
|
2.
|
Tepung kanji 2 tetes + iodium 2
tetes
|
Ungu muda
|
3.
|
Tepung beras 2 tetes + iodium 2 tetes
|
Ungu muda
|
4.
|
Mangga 2 tetes + iodium 2 tetes
|
Kuning
|
Benedict
No
|
Keterangan
|
Hasil
|
1.
|
Benedict + mangga
|
Terdapat endapan berwarna oren
|
2.
|
Benedict + tepung beras
|
Terdapat endapan berwaarna biru
|
3.
|
Benedict + tepung kanji
|
Tidak terdapat endapan berwarna
biru
|
4.
|
Benedict + tepung terigu
|
Terdapat endapan berwarna biru tua
|
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini dilakukan pengujian karbohidrat dengan uji iodine dan uji
benedict. Uji ini efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh
asam peka mejadi senyawa furfural atau senyaw furfural yang tersubstitusi
seperti hidroksi seperti hidroksimetil furfural, preaksi Molisch terdiri dari
α-naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengn furfurl yang membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat
terhadap karbohidrat. Tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk
menghidrolisa ikatan pada sakarida agar menghasilkan furfurl. Apabila suatu
larutan uji menunjukkan adanya cincin berwarna ungu maka larutan tersebut
positif mengandung karbohidrat. Larutan yang bereaksi psitif akan menghasilkan
cincin berwarna ungu ketika direaksikan dengan α-naftol dan asam sulfat pekat
(Pratama,2003). Sumardjo (2006) menyatakan bahwa warna violet atau ungu
terbentuk karena adanya karbohidrat. Perbedaan antara hasil pengamatan
percobaan dengan literature kemungkinan disebabkan oleh kesalahan praktikan
pada saat mengikuti prosedur kerja seperti pada proses penggojogan yang terlalu
cepat atau kelebihan asam sulfat (H2SO4)
Uji
Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan (karbohidrat) pereduksi.
pereduksi adalah tepung beras, tepung kanji, tepung terigu dan mangga yang
mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai. pereduksi bereaksi dengan pereaksi
maka akan menghasilkan endapan berwarna merah bata. pereduksi didasarkan pada
prinsip reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah
bata. Dari hasil pengamatan percobaan bereaksi positif terhadap uji Benedict.
pereduksi bereaksi positif disebabkan karena pereduksi mampu mereduksi senywa
pengoksidasi, dimana yang pereduksinya adalah ujung yang mengndung aldehida.
Hal ini sesuai dengan literature Anam, dkk (2013) bahwa reduksi adalah
monosakarida (glukosa,fruktosa,dan galaktosa), glukosa dapat mereduksi ion Cu2+
dan mengendap sebagai Cu2O yang berwarna merah bata.
Uji yang terakhir yaitu uji Iodin. Uji Iodin bertujuan untuk mengetahui
kandungan polisakarida. Berfungsi untuk mendeteksi kandungan amilosa atau
amilum yang ditandai dengan warna biru atau ungu pekat. Hasil pengamatan
percobaan menunjukan bahwa pati 1% karena positif terhadap larutan iodin, Pati
menunjukan reaksi positif terhadap larutan iodine karena dalam larutan pati terdapat
unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan pati
menghasikan warna ungu kehitaman atau ungu pekat pada saat percobaan. Sesuai
dengan pendapat Fessenden (1986) yang menyatakan bentuk rantai heliks ini
menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodin yang dapat masuk
ke dalam spiralnya sehingga menyebabkan warna biru tuapada kompleks tersebut.
VI. Kesimpulan
dan Saran
kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Karbohidrat
adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa hasil
hidrolisis keduanya. Pengujian karbohidrat dengan uji kualitatif dapat
dilakukan dengan uji Benedict, dan uji Iodin. Uji Benedict digunakan untuk
mengidentifikasi jenis karbohidrat berdasarkan gula pereduksi dan hasilnya
mangga terdapat endapan berwarna oren, tepung beras terdapat endapan berwarna biru,
tepung kanji tidak terdapat endapan berwarna biru, tepung terigu terdapat
endapan erwarna biru tua. Uji Iodin untuk mengidentifikasi polisakarida dan
hasilnya tepung terigu, tepung kanji, tepung beras berwarna ungu muda dan
mangga berwarna kuning.
Saran
Saat
melakukan praktikum, para praktikan harus mengikuti arahan dari dosen ataupun
asisten laboratorium agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian alat-alat
laboratorium. Praktikan harus memeriksa terlebih dahulu alat-alat yang akan
digunakan untuk praktikum agar pada saat akan digunakan alat-alat tersebut
dapat berfungsi secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo Damin.
2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta
: penerbit Buku Kedokteran EGC
Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia
Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Poedjiyadi, Anna
dkk. 2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : UI-Press
Fessenden dan
fessende. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Maggy.
Thenawidjaja. 1990, Dasar-dasar biokimia jilid I. Jakarta :
Erlangga
Respati.
1990. Pengantar kimia organic jilid 1. Jakarta : Aksara Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar